RSS
Write some words about you and your blog here

GOES TO USA

SMAN 1 Ciamis membuktikan bahwa prestasinya tidak hanya jago kandang, tapi kini mengibarkan bendera prestasinya tidak hanya di daerah dan provinsi tapi juga di kancah nasional. Dalam event jambore seni nasional LPSN (lembaga pendidikan seni nasional) beberapa waktu lalu, dari tanggal 14 sampai dengan 22 Juli, SMAN 1 Ciamis mengirimkan tiga orang wakil dari siswa dan satu orang guru, yaitu Srie Mulyati(XII IPA 2), Bani Ambara(XII IPS 2), dan Dais Lidyawati (XII IPS 1), dan satu orang guru seni budaya, Endah Rahayu, M.PdEvent ini melibatkan seluruh siswa dan guru pilihan dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia yang notabene sudah menerapkan kurikulum pendidikan seni nusantara di sekolahnya. Setiap daerah menampilkan kesenian masing-masing. Persiapan kontingen Jawa Barat di mulai sejak kurang lebih lima bulan sejak surat penunjukan dari kordinator wilayah propinsi jawa Barat, dan persiapan akhir sebelum pemberangkatan. Persiapan dimulai dari pembuatan alat kesenian khas daerah jawa barat, yaitu kecapi, dan beberapa alat dawai lainnya, pembekalan materi untuk debat siswa dan workshop, serta latihan pertunjukan untuk pertunjukan seni. Selain SMAN 1 ciamis, kontingen Jawa Barat pun mengambil MAN Cipasung sebagai partner kerja untuk kegiatan PSN (Pendidikan Seni Nusantara)Tim SMAN 1 Ciamis yang mewakili Jawa Barat dilepas secara resmi oleh kepala sekolah SMAN 1 Ciamis pada tanggal 14 Juli menuju Bandung untuk mengadakan koordinasi terlebih dahulu dengan panitia PSN daerah Jawa Barat. Selanjutnya tanggal 15 Juli bersama personel MAN Cipasung diterbangkan ke kota Mataram.


Pada hari itu juga, rombongan sampai di bandara selaparang kota Mataram, rombongan di sambut dengan ramah, dan langsung diantar ke asrama haji, tempat penginapan selama di sana. 16 juli, check in peserta, pengisian data untuk sertifikat dan pemotretan di asrama haji. Tanggal 17 Juli acara dimulai dengan perkenalan siswa dan guru dari berbagai daerah. Tiap daerah mempunyai cara, gaya dan aksen bicara yang khas daerah masing-masing. Tapi walaupun berbeda-beda tetapi toh kita satu jua, dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki keberagaman bahasa, dan budaya yang tidak akan dimanapun. Technical meeting dan pembagian kelompok untuk perjalanan budaya. Pada hari itu juga dilakukannya pawai di praya Lombok Tengah, sekaligus pembukaan BCB(bulan citra budaya). Pawai budaya berlangsung ramai, tidak hanya pejabat pemerintahan dan tokoh budayawan setempat yang menyaksikan, tapi juga seluruh elemen masyarakatMataram dari berbagai daerah bahkan wisatawan asing dari berbagai belahan dunia tumplek di sana mengapresiasi karya seni tradisional dari berbagai pelosok nusantara, salah satunya Jawa Barat yang ikut memeriahkan acara dengan yel-yel dan kakawihan sunda yang menjadi favorit, dikemas dengan kostum kabaya nan anggun, terbukti mampu mempesona penonton. Malam harinya, seluruh peserta bertolak ke pendopo Bupati Lombok Tengah untuk menghadiri acara ramah tamah dan makan malam. Kehormatan bagi kontingen Jawa barat untuk unjuk gigi dengan tmpil perdana di event BCB(bulan citra budaya) di lapangan Praya, yang lagi-lagi mendapat respon yang sangat positif dari apresiator yang tak lain dan tak bukan adalah masyarakat, tokoh masyarakat dan budayawan setempat. Legenda Si Tumang Legenda Tangkuban Parahu menjadi judul pertunjukan dengan dilengkapi dengan unsur tari, dan iringan kecapi dan kawih sunda yang dibawakan oleh Bani Ambara dan Srie Mulyati. Saking terpatrinya di benak masyarakat lombok, mereka hafal nama tokoh yang dimainkan dalam pertunjukan.Hari berikutnya, tepatnya Sabtu 18 Juli, dilaksanakan debat siswa dengan Tema 1 yaitu “Menyikapi Budaya Barat Dalam Kehidupan Sehari-hari”. Dengan pembicara perwakilan siswa dari NTB, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Perwakilan Jawa Barat yang juga murid SMAN 1 Ciamis ialah Srie Mulyati dan Bani Ambara. Performa Jawa Barat mendapat standing applause dari peserta diskusi bahkan dari direktur eksekutif PSN sendiri, bapak Endo Suanda. Ketepatan isi materi, pembawaan presentasi yang mengena, komunikatif, luwes, dan ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari audiens menjadi kunci kesuksesan Jawa Barat dalam penyampaian materi debat. Dan itu merupakan salah satu poin penting dalam proses penilaian.Selain pawai budaya dan debat siswa, dalam jambore seni nasional ini juga diselenggarakan workshop seni yang terdiri dari lima kelas untuk siswa antara lain kelas jurnalisme kesenian, topeng, teater, tari dan fotografi dan video. Dan dua kelas workshop Metodologi Penelitian dan Dokumentasi kesenian Nusantara kelas tekstual dan audio visual. yang mendatangkan narasumber dan trainer yang ahli dibidangnya masing-masing, diantaranya Eko Cepe, Toto Amsar, Agus Nur Amal(PM Toh), Putu Wijaya dll. Siswa dan guru peserta jambore seni juga dibekali berbagai pengetahuan seni, diantaranya melalui kegiatan apresiasi pergelaran Tari dan kesenian alat musik tradisional dari berbagai pelosok tanah air, diantaranya tari baris dari lombok, tandak geruk, gambus tunggal, dedar ngindang, lenong, tari kecak, musikalisasi puisi, gendang baleq dari Mataram, tari jejer gandrung dari Jawa Timur, tari jaipongan dari Jawa Barat, yang dibawakan oleh Dais Lidyawati siswa SMAN 1 Ciamis, tari monjinta dan molaboti dari Banggai Sulawesi Tengah, dan lain-lain.Tidak sampai di situ saja, kemeriahan jambore seni nasional yang dimotori oleh LPSN(Lembaga Pendidikan Seni Nusantara) ini pun, pada tanggal hari Senin 20 Juli juga mengajak seluruh peserta jambore untuk berkeliling kota Mataram dan Lombok mengunjungi sentra kebudayaan dan sosial masyarakat di sana. Perjalanan budaya tersebut dibagi menjadi empat kelompok, dan masing-masing kelompok mengunjungi tempat yang berbeda-beda pula. Rombongan dari SMAN 1 Ciamis kebagian kelompok 3, mengunjung tempat-tempat yang akan dikunjungi adalah lokus-lokus kebudayaan yang ada di Wilayah NTB, yaitu:1. Kampung Segenter—kampung tradisional suku Sasak, terletak di Dusun Segenter, di Kecamatan Bayan, Lombok Barat, NusaTenggara Barat.2. Masjid Agung Bayan Beleq—masjid yang didirikan pada masa awal berkembangnya agama Islam di pulau Lombok.3. Senaru—sebuah desa yang terletak di lereng Rinjani. Terkenal dengan keindahan alamnya.4. Narmada: taman yang terletak di Lombok Barat ini merupakan tiruan dari Gunung Rinjani. Dibangun oleh Raja Anak Agung DedeKarang Asem pada awal abad 19. Di dalamnya terdapat pula Pura Suci Narmada.5. Sade: sebuah desa suku Sasak yang terletak di ujung selatan Lombok. Masyarakat desa ini masih mempertahankan budaya dan tradisi Sasak. Lantai rumah dari tanah liat yang dilumuri kotoran kerbau, kerangka rumah terbuat dari bambu dan kayu, dan beratapkan alang-alang, merupakan tradisi yang masih ada di masyarakat ini hingga kini.6. Banyumulek: pusat pembuatan gerabah secara tradisional di Lombok.7. Sekarbela: sentra kerajinan mutiara.Hari terakhir, 21 Juli, diselenggarakan Orasi kebudayaan dengan tajuk: ”Merumuskan Kembali Keindonesiaan Kita” akan disampaikan oleh Goenawan Mohamad, budayawan dan jurnalis senior yang juga menjadi salah seorang pembina di Yayasan LPSN. Sesi orasi kebudayaan ini akan dilakukan pada seni penutupan jambore.Dilanjutkan Seminar tebuka untuk umum dan mengundang para guru kesenian di sekolah-sekolah di wilayah NTB yang tidak mengikuti event jambore ini. Ajang seminar umum ini menjadi kredit poin yang amat bermanfaat bagi guru kesenian dalam menambah pengetahuan dan pengalaman mengikuti event akademis di bidangnya, sehingga dapat pula menjadi portofolio tambahan bagi guru.Malam harinya, penutupan yang bertempat di Taman Budaya kota Mataram. Yang menampilkan pertunjukan seni suling dewa, pertunjukan seni Forum Guru PSN, penyampaian kesan dan pesan dari guru dan siswa yang diwakili oleh siswa dari Jawa Barat yaitu Srie Mulyati siswa SMAN Ciamis, pertunjukan monolog dari Putu Wijaya, kesenian To’et atau seni cerita tutur oleh mas Agus Nur Amal(PM TOH) dan pergelaran seni dan pameran sni dari siswa peserta workshop, tari, teater, topeng dan fotografi dan video. Malam harinya, seluruh peserta jambore seni nasional mengadakan makan malam perpisahan(farewell party) di pendopo gubernur NTB, dan suatu kehormatan bagi Jawa Barat yang diminta langsung untuk tampil kecapi yang dimainkan oleh Bani Ambara dan kawih/tembang sunda yang dibawakan oleh Bu Endah ditemani oleh Pak Agus AW yang merupakan personel dari Cipasung.Rabu, 22 Juli setelah sarapan dan packing seluruh peserta check out untuk kembali ke daerah masing-masing. Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan, berharga dan tak akan terlupakan. Selain mendapat teman baru dan menambah wawasan dan pengetahuan, event ini juga ikut melestarikan budaya bangsa. Menutup kegiatan, pada kordinasi sebelum kontingen Jawa Barat meninggalkan Mataram, Kordinator Wilayah Jawa Barat yakni Bpk. Toto Amsar Suanda,S.Sn mangatakan bahwa dari hasil kegiatan ini, seperti yang diharapkan, kontingen dari Jawa Barat, terutama dari SMAN 1 Ciamis, baik itu siswa maupun guru mendapat predikat sebagai peraih penampilan terbaik, pemain musik terbaik yaitu Bani Ambara dan peserta terbaik se-nasional. Walaupun bukan ajang perlombaan, tapi predikat itu diberikan oleh peserta-peserta lain dan kordinator-kordinator daerah lain, dan yang meyakinkan adalah pernyataan Direktur Pusat LPSN bpk. Dr Endo Suanda yang terus memuji kontingen Jawa Barat. Dan dalam program PSN berikutnya menurut kordinator Wilayah Jawa Barat bahwa salah satu siswa dari kontingen Jawa Barat yaitu Srie Mulyati beserta pembinanya diminta oleh LPSN untuk menjadi salah satu wakil seni Indonesia di Amerika, awal tahun 2010 nanti. Tentu saja ini merupakan kerja ekstra bagi pembinanya untuk mempersiapkan diri dalam tingkat internasional. Dan, Mudah-mudahan program itu menjadi kenyataan. Sukses deh buat SMANSACIS alias SMAN 1 Ciamis!bravo!SATU KATA, SATU TEKAD, SATU TUJUAN, SUKSES..GOALS!iPenulis : Srie Mulyati

0 komentar: